Ilmu kimia merupakan ilmu mengenal bahan
kimia. Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang perlu ditakuti oleh manusia biasa.
Bahan ini mencakup benda yang ada disekitar kita. Ilmu kimia adalah cabang ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi,
perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai
perubahan materi. Mempelajari ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan
zat-zat kimia yang langsung bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia belaka,
akan tetapi ilmu kimia dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk memahami
berbagai peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui
hakikat materi serta perubahannya, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan
dalam mengajukan gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta ketelitian
bekerja.
Kimia
adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Materi itu sendiri adalah segala
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua materi berada dalam
tiga wujud yaitu, padat, cair dan gas. Hakikat ilmu kimia adalah bahwa benda
itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk
yang lain sehingga terjadi perubahan letak susunan yang mempengaruhi
sifat-sifat yang berbeda dari wujud/bentuk semula.
Ilmu
kimia lahir dari keinginan para ahli kimia untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan apa dan mengapa tentang sifat materi yang ada di alam, yang
masing-masing akan menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi
yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika matematika.
Jenis
pengetahuan selalu mempunyai cirri-ciri spesifik mengenai apa (ontology),
bagaimana (estimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Ketiga landasan ini saling berkaitan, tidak mungkin bahasan estimologi terlepas
sama sekali dari ontology dan aksiologi. Apalagi bahasan yang didasarkan model
berpikir sistematik, justru ketiganya harus senantiasa dikaitkan.
Filsafat adalah pengetahuan tentang
segala apa yang ada. Filsafat memberi jawaban atas pertanyaan “apakah
hakikatnya segala yang ada di atas bumi dan dikolong langit?”.
Segala apa yang ada ini dapat dibagi dalam
dua bagian, yaitu benda hidup dan benda mati. Benda hidup berupa
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Benda mati berupa cangkir, piring, meja, batu
dan sebagainya. Jadi segala apa yang ada hanya terdiri dari benda hidup dan
benda hidup dan benda mati.
Benda mati tidak bergerak, dan tidak
mengalami perubahan kecuali bila digerakkan dan dirubah oleh benda lain.
Sedangkan benda hidup bergerak dan mengalami perubahan walaupun tidak
digerakkan atau dirubah oleh benda lain. Dengan demikian maka gerak dan
perubahan itu bersifat pribadi. Wujud satuan benda jadi adalah hewan, manusia,
meja, kursi dan sebagainya. Wujud manusia sebagai benda disebut badan (raga).
Raga manusia senantiasa dapat bergerak sendiri dan dapat mengalami perubahan
sesuai keinginannya, baik dalam hal perubahan sifatnya, bentuk dan energi yang
dihasilkan. Jika raga itu tidak dapat lagi bergerak sendiri dan melakukan
perubahan, maka raga itu disebut mati.
Perubahan ada dua yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan
zat baru, yang berubah hanyalah bentuk dan wujudnya tanpa mengubah jenis dan
sifat zat tersebut. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang
menghasilkan zat baru, berubah sifat dan susunannya.
Benda mati ini apabila mengalami
perubahan tidak akan mengubah sifat dan jenisnya, hanya berubah bentuk dan
wujudnya saja. Misalnya kayu yang telah di bentuk atau diolah oleh seseorang
menjadi kursi atau meja, yang berubah hanyalah bentuk dari kayu itu yang semula
berbentuk panjang bulat, setelah diolah berbentuk meja dan kursi yang memiliki
kaki, sifat dari benda itu tetap yaitu kayu. Lain halnya dengan benda hidup
seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Disini manusia sama halnya dengan
perubahan kimia yang mengalami perubahan menghasilkan zat baru, berubah sifat
dan bentuknya. Misalnya bayi yang baru lahir dengan bentuk yang kecil dan hanya
bisa menangis dan menggerakkan tangan dan kaki, tetapi setelah bayi itu tumbuh
dewasa maka otomatis bentuk tubuh dan sifatnya berubah. Energy yang
dikeluarkannya juga lebih banyak seiring dengan kegiatan/pekerjaan yang dia
lakukan.
Energy adalah sesuatu yang memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha, tidak dapat diamati langsung keberadaannya,
tetapi dapat diamati akibat yang ditimbulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar