Kamis, 13 Desember 2012

Filsafat Kimia



Ilmu kimia merupakan ilmu mengenal bahan kimia. Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang perlu ditakuti oleh manusia biasa. Bahan ini mencakup benda yang ada disekitar kita. Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai perubahan materi. Mempelajari ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat kimia yang langsung bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia belaka, akan tetapi ilmu kimia dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk memahami berbagai peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui hakikat materi serta perubahannya, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta ketelitian bekerja.
            Kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua materi berada dalam tiga wujud yaitu, padat, cair dan gas. Hakikat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi perubahan letak susunan yang mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dari wujud/bentuk semula.
            Ilmu kimia lahir dari keinginan para ahli kimia untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan apa dan mengapa tentang sifat materi yang ada di alam, yang masing-masing akan menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika matematika.
            Jenis pengetahuan selalu mempunyai cirri-ciri spesifik mengenai apa (ontology), bagaimana (estimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan, tidak mungkin bahasan estimologi terlepas sama sekali dari ontology dan aksiologi. Apalagi bahasan yang didasarkan model berpikir sistematik, justru ketiganya harus senantiasa dikaitkan.
Filsafat adalah pengetahuan tentang segala apa yang ada. Filsafat memberi jawaban atas pertanyaan “apakah hakikatnya segala yang ada di atas bumi dan dikolong langit?”.
Segala apa yang ada ini dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu benda hidup dan benda mati. Benda hidup berupa tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Benda mati berupa cangkir, piring, meja, batu dan sebagainya. Jadi segala apa yang ada hanya terdiri dari benda hidup dan benda hidup dan benda mati.
Benda mati tidak bergerak, dan tidak mengalami perubahan kecuali bila digerakkan dan dirubah oleh benda lain. Sedangkan benda hidup bergerak dan mengalami perubahan walaupun tidak digerakkan atau dirubah oleh benda lain. Dengan demikian maka gerak dan perubahan itu bersifat pribadi. Wujud satuan benda jadi adalah hewan, manusia, meja, kursi dan sebagainya. Wujud manusia sebagai benda disebut badan (raga). Raga manusia senantiasa dapat bergerak sendiri dan dapat mengalami perubahan sesuai keinginannya, baik dalam hal perubahan sifatnya, bentuk dan energi yang dihasilkan. Jika raga itu tidak dapat lagi bergerak sendiri dan melakukan perubahan, maka raga itu disebut mati.
Perubahan ada dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, yang berubah hanyalah bentuk dan wujudnya tanpa mengubah jenis dan sifat zat tersebut. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru, berubah sifat dan susunannya.
Benda mati ini apabila mengalami perubahan tidak akan mengubah sifat dan jenisnya, hanya berubah bentuk dan wujudnya saja. Misalnya kayu yang telah di bentuk atau diolah oleh seseorang menjadi kursi atau meja, yang berubah hanyalah bentuk dari kayu itu yang semula berbentuk panjang bulat, setelah diolah berbentuk meja dan kursi yang memiliki kaki, sifat dari benda itu tetap yaitu kayu. Lain halnya dengan benda hidup seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Disini manusia sama halnya dengan perubahan kimia yang mengalami perubahan menghasilkan zat baru, berubah sifat dan bentuknya. Misalnya bayi yang baru lahir dengan bentuk yang kecil dan hanya bisa menangis dan menggerakkan tangan dan kaki, tetapi setelah bayi itu tumbuh dewasa maka otomatis bentuk tubuh dan sifatnya berubah. Energy yang dikeluarkannya juga lebih banyak seiring dengan kegiatan/pekerjaan yang dia lakukan.
Energy adalah sesuatu yang memiliki kemampuan untuk melakukan usaha, tidak dapat diamati langsung keberadaannya, tetapi dapat diamati akibat yang ditimbulkan.

Tidak ada komentar: